Kolonel (Inf) Yudianto Putrajaya, Berbagi Tips Tingkatkan Peluang Masuk Tentara Kelulusan Murni Kemampuan, Uang Sogokan Tidak Berlaku
Kolonel (Inf) Yudianto Putrajaya, Berbagi Tips Tingkatkan Peluang Masuk Tentara Kelulusan Murni Kemampuan, Uang Sogokan Tidak Berlaku
Menjadi anggota Tentara Nasional Indonesia (TNI) banyak dicita-citakan putra-putri bangsa ini. Sayangnya, citra jelek ‘sogok menyogok’ sempat melekat terhadap perekrutan anggota TNI. Namun, Asisten Personel (Aspers) Kepala Staf Kodam (Kasdam) Jaya Kolonel Inf Yudianto Putrajaya, meyakinkan langkah itu telah tidak berlaku lagi.
Sebagai pejabat personalia, Putra panggilan akrab Yudiantoro Putrajaya menjalankan tugas yang begitu vital. Mulai dari penerimaan, pembinaan, pendidikan, penyaluran, pemisahan, dan kesejahteraan prajurit. Jika tugas ini disalahgunakan, maka rusaklah tatanan di organisasi TNI.
Maka tugas berikut mesti dijalani bersama anggapan yang jernih dan hati nurani yang tulus.
Kodam Jaya menyelenggarakan pendaftaran calon tamtama, bintara, hingga calon perwira. Saya tegaskan di sini bahwa yang dinyatakan lulus adalah serius berdasarkan kekuatan dari si calon itu sendiri. Tidak direkayasa, sekali kembali tidak direkayasa, ungkap tentara Jaman, dengan sebutan lain Jawa kelahiran Manado, 26 Juni 1970 itu. Bapak tiga anak berikut menegaskan, di Kodam Jaya tidak ada pungutan uang apapun di dalam perekrutan anggota TNI bimbel akpol .
Kalau ada pihak (oknum) yang menjanjikan (kelulusan), mengiming-imingi, bersama menghendaki imbalan atau uang, ini saya nyatakan tidak ada di Kodam Jaya. Kalau ada oknum layaknya ini, tolong laporkan ke saya, ungkap lulusan Akmil th. 1993 tersebut. Maka Putra pasti bakal menindak bersama tegas si oknum tersebut.
Sanksinya pun amat berat. Mulai dari tidak diberikan jabatan hingga bersama pensiun. Hingga, dipecat sebagai prajurit atau PNS TNI AD. Penerima isyarat jasa Satya Lencana Seroja itu menyebutkan tentara sementara ini mendapat perhatian penuh dari pemerintah. Dari segi kesejahteraan, tentara dinilai telah berada di atas standar sekurang-kurangnya hidup layak. Untuk itu tentara tidak mesti kembali neko-neko.
Kendati demikian pihaknya tetap mengawasinya secara ketat. Putra tetap mengingatkan baik kepada timnya mupun personel Kodam Jaya, agar menghindari pelanggaran tersebut. Prajurut TNI jangan berfikir mencari keuntungan jangka pendek. Tetapi mesti berfikur jangka panjang.
Coba dibayangkan, dikala masuk menjadi prajurit TNI bersama langkah menyogok, ungkap perwira TNI AD yang lama berkarir di Kopassus itu. Seorang bersama pangkat prajurit dua misalnya, dulu masuknya membayar. Lalu dikala bertugas, dia bakal berpikir bagaimana langkah mengembalikan modal. Maka dilakukannya cara-cara instan.
Upaya-upaya yang negatif dan tidak masuk akal tetap dijalankan untuk menutup utang-utang yang dipinjam oleh keluarganya dan sebagainya.
Ingin instan meraih duit, akhirnya terlibat sindikat narkoba, pemerasan, perampokan, dan sebagainya. Yang ujung-ujungnya bakal merugikan yang perihal sendiri dan merugikan nama baik Angkatan Darat, tutur, mantan Danyon 12 Grup 1 Kopassus tersebut. Padahal, organisasi TNI itu mencari putra bangsa yang mengidamkan berbakti kepada bangsa dan negara bersama menjadi tentara.
Suami Siti Sa’diyah itu yakin, jika itu komitmen itu tumbuh dari diri sendiri, maka dia bakal menjadi seorang prajurit yang profesional. Karena, profesi di TNI dipersiapkan jenjang karir bersama baik. Menjadi prajurit TNI perlu ketulusan. Sehingga dikala di terima dia bakal bangga dan tanpa ada masalah, ungkap perwira TNI AD yang jago bermain alat musik organ dan gitar tersebut. Memang ada seleksi ketat di dalam penerimaan anggota TNI. Akan dicari yang terbaik di pada yang terbaik.
Untuk itulah Putra bermacam tips bagaimana langkah jadi besar peluang masuk sebagai anggota TNI. Seorang calon tentara mesti berusaha semaksimal mungkin untuk mengatasi kelemahan-kelemahannya. Caranya adalah, mengikuti program pendampingan oleh aparat kewilayahan TNI AD, yang ada di setiap Koramil atau Kodim. Program ini terhitung disebut praseleksi anggota TNI. Program ini amat bagus dan menopang tugas personalia.
Organisasi TNI terhitung bakal merekrut putra-putri terbaik. Kenapa demikian. Bagi yang turut program ini, setiap calon bakal melapor kepada aparat kewilayahan layaknya Babinsa di Koramil. Petugas mencatat dan pasti bakal memantau dan mengetahui latar belakang keluarganya, ungkap mantan Dandim 1309 Manado itu.
Selama program, petugas bakal memberikan pembinaan dan pengarahan. Contohnya diarahkan untuk mengecek kesehatan, cek darah, cek gigi, paru-paru, dan sebagainya. Berarti terhadap tahapan ini si calon telah lebih awal mengetahui keadaan kesehatannya. Kalau dia amandel ya operasi dulu. Ambeien ya operasi dulu. Karena jika sementara seleksi ketahuan amandel atau ambeien ya gagal, ujar mantan Waaspers Kostrand tersebut.
Petugas terhitung bakal membina fisik calon sesuai bersama standar yang ditetapkan. Maka terhadap sementara seleksi tidak persoalan lagi. Si calon terhitung diberikan pengetahuan, diminta menambah wawasan pengetahuan umum apa yang kembali tren, bersama langkah nonton TV, membaca koran. Diarahkan pula untuk belajar tes psikologi. Begitu tes, ya lulus. Enggak usah gunakan uang. Ingat program pendampingan ini terhitung tidak gunakan uang dengan sebutan lain gratis, tegasnya.
Menurutnya, program ini tidak mesti dari siswa tingkat SMA yang lulus. Tetapi sejak duduk di bangku kelas 1 tingkat SMA terhitung dipersilahkan. Malahan turut program lebih awal bakal lebih maksimal hasilanya.
Putra mengakui, selama menjabat di personil banyak godaan yang dihadapinya. Banyak yang mengiming-imingi banyak uang jika senang meluluskan calon tertentu.
Oakeh (banyak sekali). Saya ini butuh uang namun tidak begitu caranya. Saya bakal amat berdosa besar jika menerimanya. Dan jika saya lakukan itu, maka rusaklah semua tatanan sistem, ujar mantan Aspers Kasdiviv 1 Kostrad tersebut. Puta mengaku dirinya dipercaya dan diamanati oleh pimpinan untuk mengemban tugas sebagai pejabat personalia.
Itu dijanani seutuhnya bersama berbuat terbaik, berani, tulus, dan iklas. Saya bekerja tidak hanya gunakan dua mata di kelapa namun ditambah satu kembali mata hati, paparnya. Totalitas Putra menjalnkan tugas terbaik berikut tidak benar satunya dibuktikannya sementara menjabat sebagai Dandim Manado. INDOPOS dipersilahkan mencari mengetahui sendiri apa yang dilakukannya sementara itu.
Dia menambahkan sejumlah no telepon warga Manado antaralain bernama Urip; anggota Kodim Manado, Pelda Hamzah; Mantan Ketua Karang Taruna Sulawesi Utara Agustivo Tumundo, dan Kolim, seorang pengusaha Manado. PakPutra itu Dandim terbaik di Manado. Dia senang merenovasi pasar tradisional yang pada awalnya kumuh, sekarang berlantai keramik dan ramai dikunjungi sebagai pusat kuliner, ungkap Agustivo.
Salah satu dari sekian banyak sepak terjang Putra sementara itu adalah membentuk organisasi kemasyarakatan (ormas) bernama Beta singkatan dari Bela Eksistensi Tanah Air. Latar belakangnya, sementara itu keadaan keamanan dan ketertiban kota Manado mencekam. Banyak tawuran antar kampung, mabuk-mabukan di pinggir jalan, penodongan, pembunuhan. Malalui koramil-koramil, Putra merekrut mantan-mantan narapidana, preman-preman, serta para pemuda yang punyai catatan kriminal.
Mereka dihimpun, dibina, dididik bela negara dan nasionalisme. Mereka dikukuhkan bersama api unggun bersama menyebabkan pemerintah tempat setempat. Mereka diposisikan sebagai mitra yang menopang tugas-tugas Kodim. Lucunya sesudah angkatan Beta pertama terbentuk. Kodim Manada diserbu oleh para preman atau mantan-mantan pelaku kriminal yang lain.
Komentar
Posting Komentar